Wednesday, January 21, 2009

Menyemai Klaster Industri Perahu di KTI (3)

Pengembangan cluster industri ini merupakan pertemuan antara "kajian pengembangan industri" dengan "kajian kewilayahan". Dalam bukunya Competitive Advantage of the Nation, Michael Porter mengutarakan kasus-kasus populer keunggulan klaster di satu wilayah/negara yang membentuk keunggulan daya saing daerah/negara, seperti klaster industri kulit di Italia, klaster anggur di Perancis, California, dan tentu juga Silicon Valley dan tiruan suksesnya di India, Hollywood, Bollywood.

Industri perahu di Sulawesi Selatan cukup layak, karena:
(1) PASARnya ada saat ini seluruh KTI bahkan internasional.
(2) STRUKTUR industri, ada kerjasama dan persaingan yang telah terbentuk. Yang sudah dibuat bukan hanya jenis pinisi, tapi juga perahu untuk transportasi, nelayan, untuk berbagai ukuran, yang terbuat dari kayu ataupun fiber.
(3) FAKTOR keunggulan ada, terutama tradisi (keterampilan, bakat) yang sudah dikuasai secara turun temurun dalam populasi yang cukupbesar. Tradisi Bugis-Makasar dalam kemaritiman telah terbukti dalamsejarah, di seluruh perairan dalam Indonesia hingga Malaysia.
Serta adanya (4) DUKUNGAN dari berbagai pihak, lembaga, termasukpeneliti-penelii tentang perperahuan internasional. Jadi syarat yang dibutuhkan untuk berkembangnya "klaster unggulan" daerah lebih dari cukup.

Mengenai persaingan dalam pemasaran, itu hal biasa dalam ekonomi.Kalau kemitraan klaster sudah terbentuk, untuk pemasaran merekadapat difasilitasi untuk mngembangkan strategi. Saat ini karena yangtradisional harus berhadapan dengan produk perusahaan besar yakalah. Tapi dalam pemasaran kan ada strategi SEGMENTASI, TARGETING,POSITIONING.
Segmen mana di wilayah mana saja yang di bidik, apakahuntuk transportasi, nelayan, pesiar dll. Apa dan siapa yangdijadikan target. Dan, bagaimana klaster perahu (misal dariwilayah: "Bulukumba-Makassar-Pinrang") memposisikan produknya. Memang tidak harus menguasai seluruh pasar, bisa mulai dengan segmentertentu, sehingga "tipe, ukuran, desain, harga" tertentu yangdijadikan unggulan. Bisa saja mereka melakukan diversifikasi: ada kelompok untuk kapal pesiar dan pesanan khusus (mahal); ada untuk angkutan massal; adauntuk nelayan dari ukuran kecil dan sedang. Bagaimana mengambil celah ditengah persaingan.

Secara internasional perahu dari Sulawesi Selatan sudah terkenal,pesanan mengalir terus. Pada segmen ini nampaknya industri perahuBugis-Makassar sudah menjadi industri kreatif, karena keunggulan desain dan sofistikasi penggarapannya yang diunggulkan.
Sedangkan untuk segmen perahu transpor dan nelayan, intinya mungkinadalah "skala produksi" untuk bisa menekan ongkos (tenaga, bahanbaku), sehingga harga bisa bersaing.[Risfan Munir]

No comments: