Friday, February 26, 2010

Kebutuhan Scenario Planning

Mungkin kalau pakai Scenario Planning dalam pengertian formal sebagai model rencana (Pak Aunur) akan menimbulkan prosedur tersendiri. Biasanya "nama" itu penting bagi birokrat, kalau SK nya Strategic Planning, ya takut/mempertanyakan yang namanya lain.

Bisa juga skenario dalam pengertian terbatas, sebagai "alat" dalam memperkirakan masa depan. Skenario adalah alat untuk memperkirakan apa-apa yang tidak bisa diforcast karena adanya beberapa faktor yang memang sulit diramal, misalnya: siapa, partai apa yang menang nanti? sehingga dibuat skenario kalau yang menang orang/partai yang berhaluan A, implikasinya ...; kalau yang menang B implikasi kebijakannya bisa ....

Ada pengertian lain dari skenario adalah tentang bagaimana "pola rangkaian kejadian" masa mendatang (baca: Peter Schewart, "The Art of Long View"). Misalnya: Skenario linier, mengandaikan trend ke depan akan seperti saat ini. Kalau trend sekarang parah, ya makin parah saja. Skenario cyclical, seperti roda, (ekonom: conjuctur) secara periodik naik, hingga titik tertentu lalu turun, lalu naik lagi, dst.
Skenario challenge-response - didasari keyakinan tiap kejadian tentu direspons, perlu direspons, sehingga ada harapan perbaikan. Skenario "Rambo", skenario yang PD banget, sehingga apapun yang terjadi tak diperdulikan.

Mengenai skenario-skenario ini saya tulis satu bab "Merangkai Skenario Menang", dalam buku "Jurus Menang ala Samurai Sejati" (Gramedia). [Risfan Munir]

No comments: